Wednesday, December 24, 2008

Bisu?



Bersemayam dalam dentuman waktu, tapi bukan bersembunyi
Tidak juga berhimpun dengan menunggu.
Sebab hadir adalah kenyataan,
sebagaimana alam mereguk setiap tetesan air dalam dermaga samudera,
atau lainnya.

Ya, inilah kenyataan.
Bahwa kaki ini telah lama berjejak,
bahwa tangan sudah lama menggenggam,
atau bola mata yang tak pernah diam menakjubi,
telinga yang enggan tersumpal mendengarkan,
atau sekedar berbisik lidah yang kelu.

Lalu mengapa diam?

Friday, June 15, 2007

Aku hanya kepak
menerbangkan namun hanya bergerak.
Melangit untuk dihempaskan, jatuh.

Wednesday, June 13, 2007

Duh jiwa,,
tiada bagimu kemulyaan
kecuali berada dalam ruang-ruang mahabbahNYA.

Bersemayam dalam kekhusyuan Iman dan Ibadah.

Jiwa,
menangkanlah cercaan dunia dengan Istiqomah
menangkanlah dalam bait-bait dzikir.

Maka tiadalah kesah yang menggumpal,
atau cemas yang mendera.

Jiwa,
tiada bagimu kemenangan kecuali yang haq.
Rindumu adalah Roja dan Khouf padaNYA.

Maka teruslah memperbaiki,
jadi baik atau kesyahidan di jalanNYA.

Monday, June 11, 2007

Duh jiwa!
Bersabarlah engkau
dalam perbatasan halal dan keberkahan.

Bersabarlah dengan penuh khusyu' cinta Sang Rahim,

Bersabarlah dengan keistiqomahan untuk memberperbaiki,

Bersabarlah, sebab kemenangan ada bersamanya.

Jika engkau merasa sangat resah,
bersegeralah berteduh
dalam payung-payung sabar dan sholat.

Sungguh Alloh tidak membebanimu dengan kadar melebihimu.
Duh satria...
Wajah diammu menggurat seribu cerita,
membuat hatiku gundah,
antara menginggalkanmu, atau,
tetap bersamamu..

Namun puing citaku
yang tersimpan rapi dalam saku kulturmu
membuatu tergoda membersamaimu
hingga tumbuh cita lain.

Bismillah

Thursday, May 10, 2007

Dan aku masih di sini,
menunggu angin yang menghempas
atau sekedar menatap gemercik hujan rintik.

Aku masih di sini,
menunggu arus yang menghanyutkan
atau sekedar menatap daun yang mulai menguning.

Aku masih di sini,
menunggu unggun yang mengabu
atau sekedar menatap langit berganti warna.

Aku masih di sini,
menunggu debu berhimpun pusara
atau sekedar menatap detik berganti usia.

Dan aku tiada lelah,
sebab semuanya pasti berkesudahan.
dan saat itu, beban-beban mulai terlepas.
menganut seuntai sunnatullah.